Zombie sepertinya telah mendominasi fiksi ilmiah selama sekian dekade. Tapi mereka belum benar-benar terbukti, kan? Jawaban mungkin 'Salah'. Ada beberapa penyakit di kehidupan nyata yang bisa membuat orang bertindak layaknya zombie.
Beberapa penyakit bisa membuat orang layaknya mayat berjalan alias zombie, dengan ciri-ciri daging membusuk atau mati, ketidakmampuan dalam berkomunikasi yang tak lebih dari erangan dan dengusan, lambat, gaya jalan menyeret atau keinginan untuk menggigit orang.
Berikut ini 5 penyakit yang benar-benar membuat orang menjadi zombie, seperti dilansir io9.
1. Walking Corpse Syndrome
Sindrom Cotard atau yang dikenal juga dengan Walking Corpse Syndrome (WCS) merupakan salah satu kelainan neuropsikiatrik yang jarang terjadi. Penderita penyakit ini akan merasa bahwa ia sudah mati dan tidak ada di dunia lagi.
Selain itu, orang dengan sindrom Cotard juga merasa bahwa ia sudah kehilangan darah atau organ internalnya serta bagian-bagian tubuh yang sudah membusuk, padahal sebenarnya orang tersebut tidak kehilangan apapun.
2. Dysarthria
Dysarthria merupakan gangguan yang mempengaruhi kontrol motor suara manusia, yang membuat orang tak mampu berkomunikasi dan lebih banyak mengeluarkan suara erangan dan dengusan. Ada banyak penyebab, tetapi semua dicirikan oleh kerusakan dalam sistem saraf yang membuatnya sulit untuk mengontrol lidah, bibir, tenggorokan, atau paru-paru.
Hal ini pada gilirannya menyebabkan kesulitan dalam artikulasi, yang dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan suara yang mudah dimengerti. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera otak traumatis, penyakit metabolik seperti Lou Gehrig atau Parkinson, atau stroke, yang semuanya menyebabkan hilangnya kontrol atas otot vokal.
3. Necrosis
Necrosis adalah kematian, khususnya kelompok-kelompok individu sel sebelum organisme secara keseluruhan meninggal. Ini secara teknis bukanlah penyakit melainkan suatu kondisi dengan banyak kemungkinan penyebab yang berbeda. Kanker, racun, cedera, dan infeksi semua kemungkinan penyebab kematian sel prematur.
Necrosis membuat orang menjadi mayat hidup, karena secara teknis sebagian tubuhnya telah mati, meskipun masih sangat hidup di semua organ penting seperti otak, jantung dan seluruh organ vital.
4. Rabies atau Penyakit Anjing Gila
Virus rabies menyebabkan peradangan masif atau pembengkakan otak, dan itu paling sering ditularkan oleh gigitan dari hewan yang terinfeksi. Sekitar 55.000 orang meninggal setiap tahun karena rabies, dengan hampir semua kematian tersebut terjadi di Asia dan Afrika.
Gejala rabies lebih mirip dengan orang mati berjalan, yaitu kelumpuhan total atau parsial, perilaku aneh, mania (gangguan jiwa dengan gejala kemarahan, kegelisahan, kebingungan berlebihan), dan akhirnya delirium (gangguan jiwa yang ditandai dengan halusinasi).
5. Sleeping Sickness atau Penyakit Tidur
Lazim di Afrika, penyakit tidur disebabkan oleh parasit Trypanosoma brucei dan ditularkan oleh lalat tsetse. Pada awalnya akan menyebabkan sakit kepala, sakit otot dan mungkin gatal. Tapi di tahap akhir, bila parasit telah menginvasi otak, tanda-tanda menjadi lebih jelas.
Korban merasa sulit berkonsentrasi, mudah marah, bicara cadel dan berhenti makan. Ritme sehari-hari menjadi terganggu sehingga korban tidak bisa tidur di malam hari dan hampir tidak mungkin untuk tetap terjaga di siang hari. Ini adalah infeksi yang membawa mimpi buruk, banyak korban masuk ke keadaan seperti zombie sebelum akhirnya koma dan meninggal. Korban yang bertahan hidup mengalami kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.