Cacing-Cacing Berbahaya yang Ada di Tubuh Manusia

By Unknown → Minggu, 13 Oktober 2013
Onthespotv7.com - Cacing yang ada di tubuh manusia bersifat parasit, akibatnya pasti akan merugikan siapapun yang 'dihinggapi' hewan ini. Lantas jenis cacing-cacing apa saja yang dapat membahayakan manusia itu?

Berikut ini cacing-cacing berbahaya yang ditemukan di tubuh manusia:

1. Cacing yang Ada di Tubuh Manusia - Loa loa Filariasis

Cacing di Tubuh Manusia
Foto: India Video
Loa loa Filariasis pernah ditemukan bersemayam di mata manusia. Larva cacing bisa masuk ke mata melalui aliran darah ke mata. Menurut dr Gitalisa Andayani, SpM seorang spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM Kirana, dalam perbincangan yang dikutip dari detikHealth beberapa waktu lalu adanya cacing di mata dapat menyebabkan kebutaan jika dibiarkan. Nah, untuk itu dr Gita menganjurkan untuk tetap menjaga kebersihan.

Diberitakan sebelumnya, awalnya Loa loa Filariasis ditemukan di Afrika, namun sekarang telah mencapai Asia karena dibawa oleh lalat bakau. Lalat inilah yang menyebarkan telur cacing melalui luka kecil ditubuh manusia. Ketika parasit ini menginfeksi akan timbul iritasi pada mata, sakit, dan pelupuk mata menjadi bengkak. Bahkan jika cacing ini mati di dalam tubuh manusia dapat menimbulkan akibat fatal karena mencemari darah.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk Loa-loa filariasis ini. Jadi, jagalah kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari masuknya cacing ke tubuh Anda.

2. Cacing yang Ada di Tubuh Manusia - Cacing Daun atau Cacing Pipih

Cacing di Tubuh Manusia
Foto: Wikipedia
Cacing daun bisa ditularkan antara lain melalui makan tumbuhan air tawar, udang mentah, kepiting mentah, ataupun keong yang mengandung telur cacing tersebut. Termasuk dalam cacing ini antara lain Fasciola hepatica yang ada di hati, dan Paragonimus westermani yang berada di paru-paru. Cacing ini bisa menyebabkan kerusakan hati atau gangguan paru-paru hingga meninggal dunia.

"Siklus hidupnya agak kompleks, saat dewasa di tubuh manusia, lalu telurnya keluar lewat tinja, menetas masuk ke tubuh keong dan keong tersebut bergerak ke air hingga manusia bisa tertular saat berada di air tersebut," papar Prof Supargiyono.

Di Sulawesi Tengah, tepatnya di sekitar Danau Lindu, terjadi endemik Schistosoma japonicum alias schisto yang termasuk cacing pipih.  Cacing ini masuk ke tubuh manusiadengan menembus pori-pori kulit menuju aliran darah, ke jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati.

"Cacing ini bisa mengakibatkan sirosis dan perut membesar karena berisi air,"  jelas kata Kepala bagian Parasitologi FK UGM, Prof. dr. Supargiyono, DTM&H., SU., Sp.Par(K)  dalam perbincangan yang dikutip dari detikHealth.

3. Cacing yang Ada di Tubuh Manusia - Cacing Pita

Cacing di Tubuh Manusia
Foto: Wikipedia
Cacing ini bisa hidup di manusia, babi, atau sapi. Cacing yang sangat berbahaya ini bisa manusk ke tubuh manusia jika ia makan daging sapi atau daging babi yang di dalam perut hewan itu mengandung larva cacing pita.

Larva nantinya akan menetas di usus dan tumbuh dewasa. Nah, cacing pita bisa mengakibatkan iritasi usus, diare, dan melukai perut.

4. Cacing yang Ada di Tubuh Manusia - Cacing Tambang

Cacing di Tubuh Manusia
Foto: Wikipedia
Cacing ini suka menetaskan telurnya di daerah yang lembab atau berair. Disebut cacing tambang karena cacing ini banyak ditemukan di daerah pertambangan.

"Telur yang keluar bersama tinja nantinya akan menetaskan larva di tanah, kemudian jika tidak pakai alas kaki, maka larva akan masuk ke tubuh melalui kaki. Yang rentan terkena ya petani di sawah-sawah atau pengrajin gerabah, bisa sebabkan anemia kronis, malnutrisi, bahkan kematian," terang Prof Supargiyono.

5. Cacing yang Ada di Tubuh Manusia - Cacing Gelang

Cacing di Tubuh Manusia
Foto: Wikipedia
Telur cacing akan menetaskan larva, lalu larva ini dibawa oleh lalat dan menempel ke makanan. Lalu makanan itu dimakan manusia, hingga akhirnya masuklah larva atau telur itu ke dalam tubuh.

"Lalu di dalam tubuh ia berkembang biak dan dikeluarkan melalui tinja. Di tinja tersebut (terutama yang BAB sembarangan) larvanya menetas lagi, dibawa lalat lagi, masuk ke tubuh, dan seterusnya. Akibatnya bisa menurunkan daya tahan tubuh atau bisa kaki gajah," ucap Prof Supargiyono.